Penulis: Siti Kumala - Editor: Amelia Ratna Monica
Setiap penulis pasti menginginkan karyanya menemukan penerbitan yang tepat. Akan tetapi, masih banyak penulis yang suka bingung, takut, dan resah dalam memilih penerbitan. Senin (07/06) JPI mendapat kesempatan dimentori oleh Ariny NH untuk mengupas segala hal tentang penerbitan. Wanita yang telah berkecimpung di dunia literasi sejak tahun 2012 menjelaskan ada empat jenis penerbit yang familiar.
1. Mayor Label
Standar naskah yang bisa lolos di mayor itu ada dua, yakni menarik dan memiliki nilai jual tinggi. Ariny juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada naskah jika ingin di acc mayor:
• Perbanyak baca novel terbitan mayor biar tahu kriteria mereka.
• Hindari opening cuaca, bab pertama harus bikin penasaran.
• Perhatikan kerapian naskah.
• Perhatikan PUEBI dan tanda baca. Terutama di dialog tag, kata sapaan.
• Bisa membedakan mana kata yang harus disambung atau kata yang dipisah.
• Karakter harus kuat.
• Jangan ada tokoh yang mubazir.
• Hindari adegan tabrakan, amnesia, anak tertukar atau terpisah dari orang tua.
2. Indie Label
Sama kayak mayor, ada seleksi juga. Penulis bisa dapat buku terbit. Cuma bedanya, hanya jual online dan sistem PO.
3. Self Publishing
Sama kayak indie label, tapi biaya produksi pra cetak seperti editor, desain cover sampai layout dikerjakan penulis. Jika penulis tidak mampu bisa diserahin ke penerbit, tapi berbayar. Setiap penerbit beda biayanya.
4. Semi Mayor
Semi mayor adalah gabungan antara mayor label dan indie label. Terbitan semi mayor bisa masuk toko buku, tapi biaya cetak ditanggung penulis. Masuk toko buku minimal 2000 eks. Di bawah 2000 bakal berat biaya cetak. Penerbit bisa juga memberi syarat tertentu, misalnya kalau laku 500 eks di masa PO mereka akan edarkan ke Gramedia. Contohnya Loka Media.
Selain Ariny, Eka Wahyu Manduri juga bercerita pengalamannya selama mendirikan penerbitan. Menurutnya, mendirikan penerbitan itu nggak segampang apa yang terlihat. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dipikirkan. Apalagi pas awal, di saat modal penerbitan masih nol. Jadi, harus banyak pertiimbangan dan rencana agar tidak menimbulkan kerugian penerbit. (SK)
Posting Komentar untuk "Terbit Naskah Tanpa Resah! Ariny NH - Eka Wahyu Manduri Kenalkan Dunia Penerbitan"